Wednesday, September 9, 2009

Perawatan dan perbaikan

1

PENDAHULUAN

A. Pentingnya bagian Perawatan:

Dalam suatu perusahaan baik kecil maupun besar memerlukan suatu bagian perawatan, baik itu industri manufaktur maupun industri jasa. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:

Kualitas baik

Harga pantas

Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.

Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana.

Secara skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar 1.


Gambar 1. Peranan Program perawatan sebagai pendukung aktivitas produksi.

Hal yang perlu di perhatikan adalah struktur organisasi dalam perusahaan itu, dimana bagian perawatan akan di tempatkan dalam struktur perusahaaan itu yang akan tergantung dari perusahaan/pemilik modal.

B. Tujuan pemeliharaan yang dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut:

  1. Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya.
  2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum mungkin.
  3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari keseluruhan peralatan pabrik.
  4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan itu. (Corder, A. 1988).

C. Istilah-istilah:

  • Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu cara yang digunakan untuk memperpanjang usia dari suatu peralatan sehingga usia pakainya dapat mencapai maksimal.
  • Pemeliharaan darurat (emergency maintenance) adalah cara yang digunakan untuk mengatasi suatu masalah yang terjadi pada peralatan yang terjadi secara tiba-tiba tanpa terduga.
  • Pemeliharaan terencana (planned maintenance) adalah cara yang digunakan untuk melakukan perawatan dimana jadwl dari perawatan sesuai dengan apa yang dikehendaki.
  • Rusak (breakdown) adalah suatu keadaan dimana peralatan tidak dapat beriperasi seuai dengan keinginan sipengguna.
  • Pemeliharaan korektif (corrective maintenance) adalah perawatan yang dilakukan dengan cara mengecek keadaan dari suatu mesin.
  • Pemeliharaan pencegahaan (preventive maintenance) adalah perawatan yang dilakukan sebelum terjadi kerusakan.
  • Pemeliharaan jalan (running maintenance) adalah perawatan dengan jalan melihat keadaan mesin sedang digunakan dan bila terjadi kejangalan maka langsung dilakukan perbaikan tak harus mengganggu proses produksi.
  • Pemeliharaan berhenti (Shutdown maintenance) adalah perawatan atau perbaikan dimana peralatan dikondisikan tidak dapat dioperasikan.
  • Daftar inventaris pabrik (Plant inventory) adalah data keadaan peralatan yang ada di pabrik.
  • Program pemeliharaan (maintenance program) adalah program yang digunakan untuk melakukan perawatan dan perbaikan dari peralatan.
  • Jadwal pemeliharaan (maintenance schedule) adalah waktu yang akan digunakan untuk proses perawatan dan perbaikan agar proses produksi tidak terganggu.
  • Kartu riwayat (History card) adalah kartu yang digunakan agar dapat diketahui keadaan dari suatu peralatan.
  • Laporan kerja (Job Report) adalah kartu yang digunakan untuk mengetahui kerja yang dilakukan terhadap peralatan.
  • Spesifikasi kerja (Job Spesification) adalah langkah-langkah kerja yang dilakukan terhadap peralatan.
  • Perbaikan menyeluruh (overhaul) adalah perbaikan yang dilakukan terhadap peralatan dengan memperhatikan usia dari bagian mesin yang saatnya harus diganti tanpa memperhatikan itu rusak atau tidak.
  • Waktu nganggur (downtime) adalah waktu mesin tidak beroperasi.
  • Perencanaan Pemeliharaan (Maintenance planning) adalah pemeliharaan yang akan dilakukan terhadap peralatan.

D. Lingkup Perawatan dan Perbaikan

Lingkupan dari perawatan perbaikan adalah berbeda untuk setiap perusahaan ini di pengaruhi dari ukuran pabrik, tipe, policy perusahaan serta kondisi awal perusahaan, itu semua memungkinkan terkelompoknya dalam aktivitas-aktivitas yang secara umum diklasifikasikan sebagai fungsi primer dan fungsi sekunder. (Suharto,1991).

Fungsi-fungsi primer diantaranya menyangkut:

  1. Pengawas dan pelumasan perawatan serta eksistensinya.
  2. Penyediaan onderdil dan kebutuhan bahan untuk perawatan mesin.

Fungsi-fungsi sekunder adalah :

  1. Pengamanan
  2. Administrasi Asuransi
  3. Pengcegahan polusi udara, suara.

E. Organisasi

Di dalam pengembangan suatu organisasi untuk diaplikasikan pada teknik manajemen perawatan mesin, maka sebaiknya dicarikan hal yang dapat dijadikan suatu acuan, karena takkan ada suatu oragnisasi yang “terbaik” yang dapat digunakan dalam suatu persoalan di industri.

Beberapa konsep dari organisasi yang baik mesti didasari pemikiran:

  1. Adanya gambaran kerja yang jelas
  2. Konsistensi kekuasaan untuk itu hindari banyaknya pembantu dengan tugas yang tidak jelas.
  3. Kejelasan personal yang terlibat didalamnya.


Gambar 1.1. Bagan umum suatu organisasi

Bagan organisasi pada gambar 1 menggambarkan struktur lini dalam pola militer dimana koordinasi harus lah terstruktur. Diantara bagian produksi dan pemeliharaan haruslah saling bekerjasama agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik.

Untuk itu lah organisasi di buat dengan sistem lini dan fungsi. Ini terlihat dari truktur yang terjalin erat antara hubungan atasan dan bawahan.

Empat unsur organisasi manajemen :

  1. Direksi Penjual, fungsi utamanya menjamin dari produk yang dijual.
  2. Direktur produksi, fungsi utamanya adalah pembelian dan pengoperasian sarana untuk membuat produk dan memberikan jasa, memelihara peralatan dan pabrik untuk kelancaran pembuatan produk atau jasa.
  3. Direktur pengembangan : Untuk mendesain produk yang baru agar dapat bertahan dan bersaing dengan produk yang lainnya.
  4. Direktur keuangan, fungsi utamanya untuk mengendalian keuangan pabrik.

Dalam kaitannya dengan proses manufacturing atau penyediaan jasa empat unsur ini hendak saling berhubungan atau berintegrasi disebabkan agar terjadinya sinergi antara hasil yang didapat (penjualan) dan pengeluaran (produksi).

F. Prosedur-prosedur dalam organisasi

Kekuatan pokok dalam organisasi adalah :

  1. Susunan umum organisasi dari suatu oragnisasi itu

Ini berfungsi untuk mengetahui tugas dan posisi dari seseorang, agar terlihat penjenjangan antara satu karyawan dengan yang lainnya.

Susunan oragnisasi ini nantinya akan terkait dengan urangan pekerjaan yang dibebankan pada unsur-unsur dalam organisasi.

Uraian pekerjaan ini sangatlah penting artinya, karena itu hendaknya disusun dalam bentuk yang jelas dan tidak mendua-arti dan harus merinci kepada siapa dan untuk siapa pejabat tersebut akan bertanggung jawab, dan apakah fungsi dan tugas utamanya.

  1. Siapa-siapa yang terlibat

Agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik maka hendaknya dalam struktur organisasi itu telah ditunjuk orang-orang untuk terlibat di dalamnya sesuai dengan kemampuannya, yang nantinya akan terkait dengan hal komunikasi antar karyawan.



Organization Chart


Gambar 1.2. Hubungan antara bentuk dari pemeliharaan

Didalam organisasi perawatan (gambar) itu nantinya akan terkait dengan yang namanya hubungan antara unsur yang terlibat didalam organisasi itu dan hendaknya hubungan yang terjadi harus lah saling mendukung.

G. Prinsip-prinsip Organisasi

Difinisi, maksud, lingkup dan hasil-hasil yang diharapkan dari organisasi perawatan adalah:

  1. Menurunkan ongkos produksi dan meningkatkan produktifitas pabrik
  2. Bahwa pengambilan personal pengawas adalah didasarkan atas tanggung jawab dan beban’
  3. Berikan keahlian kepada personal yang akan dilibatkan di dalam aktifitas produksi.
  4. Dan bahwa pendekatan secara otomatis dalam keadaan sedini mungkin menunjukan kebutuhan yang lebih besar dari seni teknik moderen dan keahlian.

H. Manajer pemeliharaan

Lembaga Insinyur Pabrik menerbitkan sebuah Brosur Informasi Umum (General Information Booklet) yang menyusun fungsi dari insinyur pabrik dalam industri sebagaimana pengendalian manajemen pada mekanisme dan pelayanan produksi yang meliputi:

  1. Pemeliharaan peralatan tetap dan bergerak.
  2. Pemilihan, pemeriksaan dan pemeliharaan pelayanan umum bagi pabrik.
  3. Pemasangan dan pengetesan mesin dan pelayanan umum.
  4. Pengendalian anggaran pemeliharaan dan pelayanan umum.
  5. Bekerjasama dengan bagian produksi untuk melakukan pembelian mesin yang diperlukan untuk produksi.
  6. Pengawasan terhadap staf.
  7. Pengawasan terhadap staf dan kegiatan yang diperlukan untuk pemeliharaan peralatan tetap dan bergerak.
  8. Pengendalian terhadap operasi peralatan tetap dan bergerak
  9. Rancangan pabrik untuk menjamin efisiensi operasi yang optimum dan penghematan pemeliharaan.
  10. Penyediaan jasa konsultasi mengenai penggunaan mesin
  11. Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang potensial.

I. Strategi yang berorientasi kepada tenaga kerja

Hal ini harus di perhatikan karena ini akan berkaitan dengan effisiensi dari pabrik untuk itu harus diperhatikan kemampuan dari tenaga kerja yang digunakan.

Dalam pemilihan tenaga kerja dapat ditempat tenaga kerja dari dalam atau pun dari luar dan untuk itu kemampuan-kemampuannya harus di lihat dari:

  1. Jenis dari pekerjaan yang ada.
  2. Banyaknya pekerjaan
  3. Kelayakan dari pekerjaan yang harus diselesaikan.

Bila dirasakan perlu untuk memakai kontraktor hendaknya kontraktor itu harus memiliki criteria sebagai berikut:

  1. Perkiraan biaya, apakah dengan memakai kontraktor dapat mengurangi biaya pengeluaran dari perusahaan?.
  2. Kontraktornya berpengalaman atau tidak?
  3. Dapat kah kontraktor menyediakan karyawan?
  4. Adakah pekerjaan itu dapat dikerjakan oleh kontraktor untuk jangka panjang?
  5. Kemampuan dari kontraktor itu.
  6. Kelayakan dari kontrkartor itu untuk pelayanan jasa.

Fungsi pokok Manajer pemeliharaan:

  1. Pemeliharaan pabrik
  2. Perencanaan dan pengendalian pemeliharaan.
  3. Pelayanan umum bagi pabrik
  4. Bengkel pusat.
  5. Gudang pemeliharaan

Bagan organisasi pada gambar 1 menggambarkan struktur lini dalam pola militer dimana koordinasi harus lah terstruktur. Diantara bagian produksi dan pemeliharaan haruslah saling bekerjasama agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik. Untuk itu lah organisasi di buat dengan sistem lini dan fungsi

Contoh kasus:

Manajer pemeliharaan selayaknya mempunyai tanggung jawab lini melalui supervisor dan foreman kemudian kepada para pelaksana dilapangan (operator).

Manajer perawatan berhak untuk menghentikan mesin bila terjadi hal yang tidak diinginkan guna keselamatan si pengguna (operator mesin).

Pengintegrasian produksi dan penjualan

Pengintegrasian produksi dan penjualan ini sangatlah penting dikarenakan apabila dicampuradukan maka akan terjadi tumpang tindih pekerjaan yang nantinya akan berakibat terlambatnya penyelesaian suatu produk.

Bagan pada gambar 1 di atas mempunyai 4 elemen dasar yaitu:

  1. Penjualan : bagian ini bertugas untuk menjual produk hasil dari proses produksi.
  2. Produksi : bagian ini bertugas untuk menghasilkan suatu produk yang dapat dijual.
  3. Pengembangan : bagian ini mempunyai tugas yang sangat penting agar produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk sejenis yang dibuat oleh pesaing.
  4. Keuangan : bagian ini berfungsi mengendalikan biaya (cash flow) yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.

Hubungan yang harus diperhatikan dalam suatu organisasi

Didunia industri baik itu jasa maupun produksi ada suatu ikatan yang harus diperhatikan yaitu hubungan antar manusia dan manusia. Untuk itu hubungan ini haruslah diperhatikan. Dikarenakan hubungan manusia dan manusia itu tidak lah semudah yang dibayangkan sebab manusia itu bersifat dinamis. Maka dari itu butuhkan suatu cara yang disebut dengan uraian kerja.

Uraian pekerjaan ini sangatlah penting artinya, karena itu hendaknya disusun dalam bentuk yang jelas dan tidask mendua-arti.

Uraian ini harus merinci kepada siapa dan untuk siapa pejabat tersebut akan bertanggung jawab, dan apakah fungsi dan tugas utamanya.

Seperti telah diketahui dibagian pengintegrasian tugas dimana pada gambar 1 manajer perawatan dan perbaikan dapat berkomunikasi dengan baik dengan pekerja yang ada dilapangan. Untuk itu dalam pelaksanaannya itu manajer perawatan dan perbaikan hendaknya mempunyai keahlian dalam berkomunikasi yang baik.

Tugas dari manajer perawatan dan perbaikan

Lembaga Insinyur Pabrik menerbitkan sebuah Brosur Informasi Umum (General Information Booklet) yang menyusun fungsi dari insinyur pabrik dalam industri sebagaimana pengendalian manajemen pada mekanisme dan pelayanan produksi yang meliputi:

1. Pemeliharaan peralatan tetap dan bergerak.

2. Pemilihan, pemeriksaan dan pemeliharaan pelayanan umum bagi pabrik.

3. Pemasangan dan pengetesan mesin dan pelayanan umum.

4. Pengendalian anggaran pemeliharaan dan pelayanan umum.

5. Bekerjasama dengan bagian produksi untuk melakukan pembelian mesin yang diperlukan untuk produksi.

6. Pengawasan terhadap staf.

7. Pengawasan terhadap staf dan kegiatan yang diperlukan untuk pemeliharaan peralatan tetap dan bergerak.

8. Pengendalian terhadap operasi peralatan tetap dan bergerak

9. Rancangan pabrik untuk menjamin efisiensi operasi yang optimum dan penghematan pemeliharaan.

10. Penyediaan jasa konsultasi mengenai penggunaan mesin

11. Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang potensial.

Pencarian Alternatif bagian perawatan dan perbaikan

Alternatif untuk bagian perawatan dan perbaikan yaitu dengan mencari mitra kerja yang bisanya disebut dengan kontraktor. Hal ini dilakukan apabila perusahaan merasa biaya perawatan itu mahal.

Untuk itu yang perlu diperhatikan perusahaan adalah:

  1. Perkiraan biaya berapa nilai kontrak biaya bila menggunakan jasa kontraktor.
  2. Kontraktornya berpengalaman atau tidak yaitu dengan melihat pengalaman dari perusahaan dari penyedia jasa kontraktor.
  3. Dapat kah kontraktor menyediakan karyawan? Yaitu melihat kemampuan dari kontraktor untuk mengatur pekerja jangan sampai bila dibutuhkan pekerja tidak cukup
  4. Adakah pekerjaan itu dapat dikerjakan oleh kontraktor untuk jangka panjang? Yaitu dengan jalan melihat laporan keuangan dari kontraktor itu, hal ini bila keuangan yang pas-pasan maka dapat dipasti bahwa keberlangsung kerja dapat terganggu.
  5. Kemampuan dari kontraktor itu : hal ini hamper sama dengan point 3 dan 4.
  6. Kelayakan dari kontraktor itu untuk pelayanan jasa yaitu dengan melihat data-data yang ada pada perusahan jasa kontraktor seperti sertifikat-sertifikat yang ada pada kontraktor itu.

2

PEMBIAYAAN

Pembiayaan adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan usaha yang berguna agar keberlangsungan perusahaan tetep berjalan dengan baik. Faktor yang termasuk dalam pembiayaan ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan aset yang ada dalam perusahaan.

A. Daftar inventaris pabrik

BS3811: 1974 menyatakan bahwa daftar inventaris pabrik adalah catatan berbagai barang, termasuk informasi mengenai rincian kontruksional dan teknisnya. Daftar ini memuat segala yang berkaitan atas barang yaitu: harga, biaya pasang, tanggal pembelian. Daftar ini nantinya digunakan sebagai nilai harta yang dimiliki oleh perusahaan.

Di perusahaan biasanya disebut dengan daftar aset. Daftar aset ini hendaknya harus diperbaharuhi (update) sehingga nilai harta perusahaan dapat diketahui khususnya oleh manajer pemeliharaan.

Daftar aset ini hendaknya juga mengandung rincian segi teknik yang lengkap agar pemeliharaan dari aset ini dapat digunakan dengan sebaiknya untuk keberlangsungan perusahaan.

Untuk mempermudah dalam penginventarisan maka manajer pemeliharaan membuat suatu kartu kendali yang dibuat sedemikian agar mempermudah untuk menghitung aset yang dimiliki oleh perusahaan. Gambar 2.1. dan 2.2 adalah contoh kartu inventaris yang dipakai di perusahaan.

B. Kontrol Biaya

Dalam kaitannya dari daftar asset ini dapat diperkiraan sumber pembiayaan atau dengan kata lain dapat disebut dengan kontrol biaya.

Dalam kaitannya ini akan terkait dengan biaya perawat mesin dimana akan mempengaruhi penentuan besar kecilnya biaya yang di keluarkan oleh perusahaan.

Berapa faktor yang mempengaruhi perubahaan pembiayaan adalah:

  1. Harga pembelian mesin.
  2. Tenaga mesin
  3. Lapangan operasi peralatan.
  4. Asuransi dan biaya-biaya lainya.
  5. Kecendrungan harga-harga di pasar (khususnya onderdil, minyak pelumas, grease).

Semua faktor ini harus difikir oleh direktur teknik atau supervisor dari pengawasan perawatan mesin.

Gambar 2.1 Kartu Inventaris Pabrik

Gambar 2.2. Kartu inventaris Alat Listrik

C. Idenfikasi Penomoran Mesin

Identifikasi dan penomoran mesin ini digunakan untuk mempermudah dari perawatan dan juga untuk penginventarisan peralatan itu sendiri dan ini akan terkait dengan pembiayaan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dan ini juga akan bertujuan untuk pengendalian dan perencanaan fungsi perawatan dan perbaikan yang akan dilakukan.

D. Kode Biaya

Kode biaya diperlukan untuk mempermudah dalam penyusunannya. Dalam penggunaannya nantinya terkait dengan proses pembiayaan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini juga nantinya termasuk juga untuk biaya-biaya pemiliharaan. Untuk biaya pemeliharaan biasanya termasuk kedalam biaya produksi. Untuk itu dalam pengkodean yang dipakai sebaiknya dimasukkan ke dalam kode tertentu.

Kode yang ada adalah:

Pemeliharaan murni

Kode 1. Pemeliharaan terencana, pemeriksaan pencegahaan

Kode 2. Pemeliharaan terencana, korektif

Kode 3. Pemeliharaan darurat tak terencana

Perekayasaan proyek

Kode 4. Modifikasi atau penambahan mesin

Kode 5. Pekerjaan barang modal, kapital

Kode 6. Pekerjaan produksi

Berbagai pekerjaan, bukan pemeliharaan

Kode 7. Penyeliaan (bengkel).

Kode 0. Aktivitas lain bukan pemeliharaan yang dilakukan oleh pekerjaan pemeliharaan.

E. Ringkasan Biaya

Ringkasan biaya ini dibuat untuk mempermudah pelaporan. Biasanya ringkasan biaya ini dibuat dalam mingguan, bulanan (empat mingguan) dan tergantung dari aktifitas bagian pemeliharaan.

Dan selanjutnya ringkasan biaya ini dianalisa untuk memperdiksi biaya dimasa yang akan datang.

Kesusekan dari seorang manajer pemiliharaan dapat dilihat dari perkiraan biaya yang dibutuhkan dimasa datang, hal ini nantinya terkait dengan pengendalian biaya perusahaan secara langsung. Dimana pengendalian biaya ini diharapkan berupa kebutuhan minimum untuk pengendalian manajemen yang efektif bagi fungsi perawatan.

Komponen yang harus diperhatikan dalam ringkasan biaya ini adalah:

  1. Biaya pabrik langsung – empat mingguan: didalamnya cukup berisi berapa biaya yang dikeluar untuk suatu pekerjaan perawatan.

Gambar 2.3. Daftar Biaya Pabrik Langsung

  1. Ringkasan biaya perekayasaan:

Didalamnya nanti merupakan uraian dari biaya material dan jumlah tenaga yang digunakan dalam bidang perekayasaan.

Gambar 2.4 Daftar Ringkasan Biaya Perekayasaan (empat-mingguan)

  1. Lembur

Berisikan informasi bahwa waktu yang telah digunakan dalam suatu pekerjaan pemeliharaan, hal ini nanti nay akan terkait biaya yang dikeluar untuk tenaga kerja.

  1. Analisa biaya

Analisa biaya ini berguna bagi manajer pemeliharaan yang dapat digunakan untuk mempersiapkan anggaran yang dibutuhkan untuk tahun mendatang.

Untuk itu nantinya manajer pemeliharaan hendaknya dapat mengerti tentang ringkasan biaya yang dibuatnya dan dipelajari dengan seksama agar perkiraan biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk masa akan datang tidak terlalu jauh dari perkiraan yang dibuatnya.

3

KEPENTINGAN PEMELIHARAAN

Umum:
Mengapa ada kebutuhan untuk suatu bagian perawatan dan perbaikan?

Perawatan dan perbaikan diperlukan dikarena dalam suatu proses produksi perlunya berkinambungan kerja, dimana bila suatu perusahaan bergerak di bidang jasa produksi maka perusahaan itu harus menjaga mutu dari produknya. Untuk menjaga mutu produk ini nantinya terkait dengan kemampuan dari peralatan pendukung di perusahaan, dari hal ini maka dibutuhkan bagian perawatan dan perbaikan.

Definisi dari perawatan adalah mencoba menghilangkan penyebab-penyebab suatu kerusakan yang ada pada peralatan.

Definisi dari perbaikan adalah memperbaiki penyebab suatu kerusakan yang ada pada peralatan.

Proses Pemeliharaan di dalam Industri :

Tujuan menjalankan dan membentuk suatu perusahaan adalah mencari keuntungan.

Untuk itu semua kegiatan yang ada di perusahaan hendaknya diorganisir dan dikoordinasikan untuk meningkat keuntungan.

Karena bila tidak maka jalannya perusahaan tidaklah akan sesuai dengan harapan yaitu mencari keuntungan tetapi malah mendapatkan kerugian. Untuk menjaga agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu diperhatikan proses pemeliharaan yang ada dalam perusahaan. Ini semua dilakukan untuk mengurangi faktor kerugian atau penyusutan.

Kerugian atau penyusutan ini akan menyebabkan kerugian atau penyusutan keuntungan dari perusahaan.

Alasan untuk mengadakan suatu bagian pemeliharaan :

Dalam suatu organisasi yang telah di jelaskan terdahulu, yaitu dalam suatu perusahaan hendaknya mempunyai bagian perawatan yang termasuk dalam bidang produksi.

Alasannya adalah untuk memastikan bahwa peralatan( mesin-mesin), bangunan-bangunan, pelayanan-pelayanan dan perlengkapan akan dapat dioperasikan dengan baik dan mempunyai kerja yang optimal yang nantinya bagian ini akan melayani bagian produksi.

Pemeliharaan dalam pelayanan umum

Sejauh ini banyak keluhan perusahaan khususnya industri manufaktur bila menghentikan produksinya maka secara langsung dapat menyebabkan kehilangan keuntungan.

Tetapi tidak semua kegagalan tekniknya dan pemeliharaan tidak dapat semata-mata di taksir dalam hal keuangan

Keuntungan Pemeliharaan yang direncanakan

Dari awal organisasi suatu perusahaan terdapat bagian pemeliharaan yang nantinya membuat suatu perencanaan terhadap jalannya pemeliharaan terhadap prasana dan asset dari perusahaan.

Pemeliharaan yang terprogram dapat berkontribusi pada tujuan-tujuan sebagai berikut:

  1. Tersedianya material yang lebih besar.
  2. Meningkatnya hasil produksi dengan tetap menjaga kualitas dari produk.
  3. Dapat menghemat biaya lebanyak dari pada tidak melakukan pemeliharaan.
  4. Penggunaan karyawan yang lebih efektif dan padat karya.
  5. Pelayanan dan penyesuaian perlengkapan dapat dimasukan dalam program.
  6. Pengoptiuman biaya –biaya pemeliharaan dan perbaikan pada suatu titik optimum.

Keuntungan Khusus Perawatan dan Perbaikan Terprogram

Adalah koleksi, rekaman, dan interpretasi yang berurutan dari data pemeliharaan.

Keuntungan lainnya adalah didapatnya unit-unit servis yang nantinya dapat mencatat apa yang dibutuhkan untuk masa yang akan datang. Misalnya: biaya dapat dikontrol, bahan material yang dapat ditingkatkan dan digunakan untuk priode yang akan datang, untuk membuat keputusan di masa yang kan datang demi penyempurnaan pekerjaan yang berulang.

Faktor yang penting dalam pemeliharaan terprogram adalah

Dapat di buatnya data (dokumen) yang berhubungan dengan peralatan yang dipakai hingga akhirnya data tersebut dapat digunakan untuk melakukan perawatan dimasa yang akan datang yaitu dengan menggunakannnya sebagai alat bantu untuk rencana kedepan. Disamping itu dapat dijadikan penghargaaan terhadap pekerja pelaksana.

Keuntungan lain dari manajemen perawatan adalah:

  1. Dapat dijadikan pengontrol dana untuk perawatan.
  2. Pengontrol suku cadang.
  3. Dapat dipakai untuk membuat rancangan dan keputusan terhadap peralatan.
  4. Dapat dijadikan alat penyempurna untuk pekerjaan yang berulang kejadiannya.

4 PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN KEMAJUAN

Analisis Kritis

Analisi hasil departemen pemeliharaan memberikan kepada manajemen kepada manajemen tentang informasi yang diperlukan untuk mengendalikan perbandingan pekerjaan pemeliharaan murni terhadap pekerjaan proyek dan aktifitas non-pemelihraan yang lain.

Dengan analisis kritis ini seseorang dapat membuat rancangan yang terbaik untuk menangani masalah yang timbul. Suatu pilihan diantara hal-hal berikut ini dapat dijelaskan:

  1. Penarikan suatu mesin dari pemakaian dan membuangnya karena telah betul-betul didak dapat dipakai lagi.
  2. Penarikan mesin tersebut untuk dilakukan overhoul agar dapat di kembalikan ke kondisi awal.
  3. Hal yang ditambahkan dalam usaha perancangan pengurangan (designing-out) pemeliharaan.
  4. Perancangan pengurangan ini dapat juga diterapkan pada mesin baru, bila kerusakan-kerusakan yang terjadi merupakan yang pertama-tam ditemui dalam analisi prediktif.

Perancangan Pengurangan Pemeliharaan (Designing-out maitenance).

Analisis kritis terhadapa hasil pemeliharaan bertujuan untuk memberitahu manajemen tentang cara perawatan yang tidak ekonomis dan menunjukkan sebab-sebab sebenarnya dari biaya pemeliharaan yang tinggi.

Dalam Kosepnya manajer pemiliharaan tidak hanya cukup bertanggung jawab terhadap keberlangsung pemeliharaan mesin tetapi juga ahli dan mempunyai inisiatif dan kecerdasan yang cukup untuk membuat rancangan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi di dalam pabrik.

Inspeksi

Inspeksi berasal dari kata inggris inspection yang memeriksa.

Arti inspeksi yang sempit adalah pemeriksaan suatu objek teknik saja. Tapi bila ditinjau lagi maka inspeksi itu mencakup semua aspek kegiatan manusia untuk menghasilkan produksi, terlebih lagi bila orang lain memberikan imbalan. Oleh sebab itu ini akan terkait dengan mutu yang diproduksi.

Adalah sebagai suatu kondisi produk atau jasa yang dapat memenuhi persyaratan yang berlaku atas produk untuk kepuasan masyarakat pengguna.

Untuk itu standar adalah suatu syarat minimum yang harus dipenuhi. Bila tidak akan terjadi perselisihan di lapangan.

Inpeksi ini merupakan paduan dari kegiatan-kegiatan baik yang bersifat operasional maupun managerial, yang terdiri dari kegiatan: review, survey, check, measurement, detection, examination, data collection, analyze, documentation, reporting, test, recording, dan auditing atau verification

Langkah-langkahnya:

Langkah pengendalian mutu (quality control (QC)) adalah semua langkah yang bersifat operasional dan sistematis mengacu pada referensi yang baku dan tertulis untuk mengendalikan mutu produk dan jasa agar memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Langkah –langkah operasionalnya QC adalah

  1. Review dokumen : adalah dengan melihat dokumen yang ada serta melakukan analisis.
  2. Mengadakan survey lapangan: adalah dengan melihat kondisi dari peralatan yang ada utnuk dilihat keadaannya apakah layak atau masih dapat digunakan.
  3. Mengecek objek untuk mengetahui kondisinya: adalah kondisi dari perlatan itu dapat berjalan dengan baik dan benar.
  4. Mengadakan pengukuran-pengukuran: adalah mengecek bagian-bagian yang terdapat masalah seperti mengecek getaran dari mesin, suhu mesin atau suara dari mesin.
  5. Mengadakan deteksi atas objek: adalah memperkirakan daerah yang terjadi kerusakan.
  6. Temuan diteliti sedemikian untuk mempelajari sebab ketidak sesuaian.
  7. Temuan didokumentasikan
  8. Temuan di analisa dan dipelajari.
  9. Setelah dilaksanakan perbaikan dilakukan pengujian apa sudah baik, bila tidak direkomendasikan maka alat perlu diganti.
  10. Bila hasilnya baik, maka dicatat semua langkah perbaikannya.

Langkah-Langkah Penjaminan Mutu Quality Assurance (QA) adalah:

Semua langkah yang sifatnya manajerial yang terkoordinir dan sistematis untuk mengadakan audit atau verifikasi atas hasil kerja penjaminan kualitas (QC) yang dilakukan oleh pihak lain (third party inspection TPI).

Langkah-langkah QA adalah:

  1. Review dokumen suatu objek yang diinpeksi baik produk atau jasa.
  2. Mengadakan auditing atas hasil QC pihak pelaksana di lapangan.
  3. Pihak QA juga menyusun laporan yang ditanda tangani oleh Quality Auditor. Dan diserahkan ke pihak pemilik objek inspeksi.

Cakupan Inspeksi

  1. Cakupan inspeksi yang ditinjau dari pendekatan disiplin yang dominan.
  • Plant Inspection.
  • Boiler Inspection.
  • Welding Inspection.
  • Rotating Equipment Inspection
  • Offsite Inspection.
  • Statutory Inspection.
  • Electrical Inspection.
  • Instrument Inspection.
  • Civil Inspection.
  • Workshop Inspection.
  • Marine Inspection.
  • NDT Inspection.
  • Metal Laboratory.
  • Corrosion Engineer
  • Environment Specialist.
  • Safety Engineer.

  1. Cakupan inspeksi ditinjau dari pendekatan status peralatan/objek inspeksi.

New and Cold

adalah peralatan yang diinpeksi yang sudah siap pakai namun belum pernah di operasikan.

Filosofinya: untuk memastikan bahwa alat ini sesuai dengan standar. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Mereview dokumen pendukung.

b. Mengadakan visual inspeksi.

c. Dengan mengacu pada shop drawing.

d. Penelitian penyimpangan-penyimpangan.

e. Lokasi penyimpangan-penyimpangan

f. Jika hasil NDT meragukan perlu diverifikasi oleh pihak inspeksi yang.

Corrded

Yang dimaksudkan dengan corroded adalah peralatan yang sedang atau telah pernah di operasikan. Inspeksi ini dititikberatkan pada peng-upgrande-an data hasil temuan.

Pada inspeksi ini dapat dipilih menjadi 2 kelompok kegiatan tergantung kondisi operasi saat inspeksi.

  1. Cakupan inspeksi ditinjau dari pendekatan jenis kelompok kerja.

· Inspeksi saat alat dihentikan karena sesuai dengan Jadwal (schedulled shut down)

a. Mereview dokumen pendukung peralatan.

b. Mengadakan visual inspeksi diluar lingkungan peralatan.

c. Bila peralatan dapat dibuka maka di buka untuk dilihat isi didalamnya.

d. Setelah itu di inspeksi secara detail.

e. Disusun laporan bila di temukan unsur-unsur yang mencurigai.

f. Diadakan uji laboratorium.

g. Disusun laporan pengujian laboratorium.

h. Dibuat history record card dari peralatan.

· Inspeksi pada waktu peralatan terpaksa dihentikan karena mengalami kerusakan (emergency shutdown)

a. Inspektor secepatnya memnberikan instruksi untuk mengisolasi peralatan yang diperiksa.

b. Inspektor secepatnya mengumpulkan seluruh dokumen pendukung peralatan yang rusak.

c. Inspektor mengecek operation chart peralatan.

d. Inspektor mengecek keadaan di luar peralatan dan lingkungnya.

e. Mengecek peralatan bagian dalam.

f. Saran diberikan untuk bagian yang diganti yang mengacu pada referensi yang ada.

g. Bila ada pengelasan harus seuai dengan standar WPS dan oleh welder yang bersetifikat.

h. Hasil perbaikan di buat dokumen.

i. Seluruh langkah-langkah inspeksi dan penanggulangan di buat dalam laporan

Cakupan inspeksi ditinjau dari pendekatan jenis kelompok kerja

  1. Engineering Inspection
  2. Procurement Inspection.
  3. Construction Inspection
  4. Commissioning Inspection
  5. Start up Inspection
  6. Maintenance Inspection